Jumat, 10 Oktober 2008

KONSEP PENDIDIKAN DI SIT "NURUL ISLAM"

Pendidikan berkualitas tidak ditentukan oleh sarana gedungnya, melainkan pada system manajemen, kualitas guru, metodologi pendidikan dan pembelajaran yang benar dan resource yang memadai sebagai gerbang ilmu pengetahuan. Konsep pendidikan di SIT Nurul Islam berdasarkan Al Qur’an dan Hadits yang menerangkan bahwa tujuan manusia diciptakan adalah untuk beribadah dan menjadi khalifah di muka bumi. Karena itu system pendidikan di SIT Nurul Islam memprioritaskan tiga pokok materi dalam konsep pendidikannya, yaitu:

Akhlaqul Karimah :
mendidik anak agar memiliki karakter berbasis muwashofat dengan metode utamanya keteladanan yang berdasar pada Al-Qur’an dan Hadits

Falsafah Ilmu Pengetahuan :
menjadikan anak memiliki logika berpikir yang baik, mencermati alam lingkungannya sebagai media belajarnya dengan metoda "action learning" dan diskusi

Kepemimpinan/ Leadership :
menjadikan anak memiliki semangat kepemimpinan yang baik dengan metoda "out bound and dynamic group".

PembelajaranPembelajaran di SIT Nurul Islam menggunakan perpaduan model tema "spider web" dalam suatu proyek dan per bab mata pelajaran. Dengan model ini, siswa akan memiliki kemampuan mengaitkan pelajaran dengan realitas kehidupan , juga dapat mengaitkan hubungan antar pelajaran yang mereka terima.
Di Nurul Islam tidak hanya siswa yang belajar, guru pun belajar belajar murid, bahkan orang tua juga belajar bersama guru dan murid. Anak-anak tidak hanya belajar di kelas, mereka belajar dari mana saja dan dari siapa saja. Mereka tidak hanya belajar dari buku, tetapi juga belajar dari alam sekelilingnya. Mereka belajar bukan sekedar untuk mengejar nilai raport, lebih dari itu mereka belajar untuk bisa mengembangkan dan memanfaatkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari.

Komponen Utama
Mengacu dari konsep pendidikan Sekolah tersebut, ada beberapa komponen utama dalam pembelajaran siswa di sekolah, yaitu:
1. Stadarisasi Sistem
a. Partisipasi Orang tua murid dalam pembelajaran
Mengembangkan system partisipasi orang tua murid dalam Paguyuban
Kelas,yang diprakarsai oleh guru kelas dalam mengawali tahun pelajaran
dengan membuat program pengayaan pengalaman belajar bersama, sampai
dengan jadwal dan pembiayaannya. Orang tua murid diberi kesempatan
untuk aktualisasi diri dalam pengayaan pembelajaran murid.
b. Jaminan mutu
Semua proses yang dikembangkan di lingkungan SIT “Nurul Islam”
harus dijamin mutunya dalam mencapai visi dan misi serta Quality
Assurance kelas/ sekolah.
2. Guru berkualitas
Tenaga pengajar Nurul Islam, khususnya SDIT Nurul Islam merupakan
lulusan PTN-PTS yang diharapkan memiliki wawasan pendidikan dan wawasan
lingkungan. Beberapa kriteria mendasar seperti memiliki akhlaq yang baik,
cinta anak-anak, kreatif dan inovatif, mempunyai kompetensi dalam bahasa
dan dapat menjadi fasilitator yang baik. Secara berkala, tenaga pengajar
harus mendapatkan pelatihan/ pembinaan komitmen (liqo’ tarbawi) dan
kompetensi sesuai dengan bidangnya.
3. Metodologi yang tepat
Dengan mengacu kepada pencapaian logika berpikir yang baik, metoda
yang diterapkan adalah "action and active learning". Hal ini dikembangkan
melalui ceramah dan diskusi, pemecahan masalah, curah gagasan yang
terstruktur, adanya studi kasus dan presentasi, dll. dengan menjadikan ICT
sebagai sarana belajar.
4. Buku-buku bermutu dan ICT sebagai Resources
Bahan sumber untuk mendukung metodologi "action and active learning" di
atas, perlu disiapkan dengan pengadaan perpustakaan yang baik dan buku-
buku rujukan dari berbagai sumber yang berkualitas
5. Belajar Sadar Belajar
Dalam proses pembelajaran, guru harus menekankan pada pemahaman
konsep materi yang sedang dipelajari dan mengembangkan ketrampilan
belajar (learn how to learn) pada siswa. Guru harus mengembangkan dasar –
dasar tradisi ilmiah pada anak, seperti mengukur, mengamati, menganalisa,
presentasi, evaluasi, dll. Sarana-sarana pendukung untuk menumbuh-
kembangkan siswa sebagai pembelajar seumur hidup harus mendapat
perhatian serius dari guru.
6. Kecakapan Hidup
Kecakapan untuk menghadapi masalah dalam kehidupan secara wajar tanpa
merasa tertekan, kemudian secara kreatif menemukan solusi serta mampu
mengatasinya. Dengan rahmat Alloh, dengan memiliki kecakapan hidup ini
murid dan lulusan Nurul Islam akan “survive”.

Tidak ada komentar: