Selasa, 16 Desember 2008

Standarisasi Guru Al-Qur'an

Sebagai sekolah berbasis keagamaan, SIT NURUL ISLAM menjadikan Al-Qur'an sebagai kurikulum utama. Al-Qur'an merupakan sumber inspirasi bagi pengembangan sumber daya insani SIT NURUL ISLAM. Semua warga sekolah, khususnya guru, karyawan, dan siswa harus bisa membaca Al-Qur'an secara tartil. Begitupun para orang tua murid perlu difasilitasi untuk belajar Al-Qur'an, karena Al-Qur'an adalah sumber nilai.

Pembelajaran Al-Qur'an bagi sekolah-sekolah islam harus mendapat porsi perhatian yang serius. Ini merupakan harga pokok yang harus ditunaikan dalam proses pendidikan dan pembelajaran bagi sekolah islam. Sistem sekolah harus didisain secara sistemik dan sistematis untuk mensupport kegiatan pendidikan dan pembelajaran Al-Qur'an. Sekolah islam harus berani menjamin bahwa setiap siswa yang lulus dari sekolahnya mesti sudah bisa membaca Al-Qur'an. Begitupun para gurunya harus dipastikan sudah bisa membaca Al-Qur'an. Guru sekolah islam tidak boleh buta huruf Al-Qur'an. Jika masih ada guru yang buta huruf al-Qur'an, harus diadakan program yang menjamin akan bisa menuntaskan guru yang buta huruf al-Qur'an.

Setelah menuntaskan guru yang buta huruf al-Qur'an, program berikutnya adalah melakukan standarisasi guru dalam kemampuannya membaca al-Qur'an. Standarisasi ini penting, karena mereka para guru akan menjadi qudwah hasanah khususnya dalam membaca al-Qur'an. Para guru harus menjadi panutan dalam membaca al-Qur'an. Perhatian sekolah islam terhadap tim guru yang mengajarkan al-Qur'an secara intensif terus dikembangkan secara sistemik. Jika perlu dilakukan "out sourching" atau kerjasama dengan lembaga pendidikan yang memproduk guru al-Qur'an, untuk memastikan mutu tim guru Al-Qur'an.

Setelah standarisasi mutu guru al-Qur'an, berikutnya adalah melakukan stadarisasi sistem pembelajaran al-Qur'an. Sistem pebelajaran ini harus bisa mempermudah anak-anak / siswa dalam belajar membaca al-Qur'an. Khusus di SIT NURUL ISLAM selambat-lambatnya kelas lima siswa sudah harus bisa membaca al-Qur'an dengan tartil, sebab kelas enam anak-anak harus konsentrasi pada persiapan ujian akhir sekolah.

Hal yang juga penting adalah bagaimana sekolah islam bisa menciptakan iklim untuk melahirkan budaya membaca al-Qur'an. Tiada hari tanpa membaca al-Qur'an. Budaya membaca al-Qur'an ini akan mempercepat terbentuknya masyarakat utama yang dirindukan kehadirannya oleh ummat dan bangsa ini. Sekolah harus membuat disain program dan pelaksanaan program yang terkawal dan sinergis dengan para orang tua murid di rumah, untuk membangun budaya membaca al-Qur'an di sekolah maupun rumah.

Seiring dengan mengembangkan budaya membaca al-Qur'an, budaya mentadaburi dan mengamalkan al-Qur'an serta memperjuangkannya harus menjadi program yang integral dalam sistem pembelajaran al-Qur'an di sekolah islam. Al-Qur'an harus menjadi ruh dan sumber inspirasi warga sekolah. Itulah urgensinya mengapa guru al-Qur'an harus distandarisasi.

Sekali lagi fungsi strategis guru al-Qur'an harus diberdayakan secara sistematis dan sistemik. Wallohu'alam.
REVITALISASI LEMBAGA KELUARGA
Drs. Toto Sunarsono*




Idealisme pemuda dan pemudi muslim setelah melakukan proses pengejawentahan atau pembinaan dan pengokohan diri adalah membentuk keluarga yang sakinah, mawadah wa rahmah. Dari keluarga ini akan melahirkan keturunan yang banyak dan akan membentuk struktur masyarakat dan bangsa dalam wilayah suatu Negara bahkan mentyebar keseluruh dunia. Firman Alloh SWT dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa’ ayat 1 :
Artinya:
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang Telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan Mengawasi kamu ( QS 4:1)
Memperhatikan ayat di atas memberi kesan bahwa manusia itu berasal dari satu iradah yang berhubungan dalam satu rahim., bertemu dalam satu koneksi, bersumber dari satu asal usul, dan bernasab kepada satu nasab. JIka hal ini disadari para manusia, maka sirnalah segala perpecahan yang mencerai-beraikan mereka.
Selain itu juga manggambarkan bahwa dasar kehidupan manusia atau masyarakat adalah keluarga. Dari keluarga inilah berdiri sistem kemasyarakatan manusia, yang mesti ditegakkan di atas landasan akidah. Karena itulah, Islam memandang betapa perlunya dipelihara kekeluargaan ini, dikokohkan tali temalinya, dimantapkan bangunannya, dan dilindungi dari segala hal yang melemahkan bangunan tersebut.
Karena keluarga merupakan pondasi masyarakat, maka pengokohan keluarga bagi para aktifis da’wah merupakan suatu keharusan. Pengokohan keluarga bagi seorang aktifis berarti menjadikan keluarga sebagai pusat da’wah islam yang memancarkan cahaya dan petunjuk bagi masyarakat disekitarnya. Dari kelurga yang menjadi pusat da’wah ini akan semakin memperluas spectrum hidayah, dan akan memperkokoh ikatan antar keluarga muslim yang satu dengan keluarga muslim lainnya.
Keluarga muslim sejati mesti mendambakan hadirnya anggota keluarga yang qurrata ‘ayun dan menjadi pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa. Sebagaimana do’a yang disenandungkan :
Artinya :
Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (Kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (QS 25 : 74)
Do’a itu secara sistemik dan sistematis akan berusaha diwujudkan bagi para keluarga muslim dan atas ijin Alloh SWT akan menjadi kenyataan. Sehingga keluarga ini dengan keikhlasan, kesabaran, hikmah dan nasehatnya akan menarik hati para tetangganya membimbing menuju jalan yang diridloi Alloh SWT. Dari keluarga inilah yang akan menjadi rahmatan lil ‘alamin yang berwujud hadirnya perubahan dan perbaikan masyarakat.
Keluarga muslim ini juga melakukan kaderisasi kepemimpinan ummat secara sistemik dan sinergis, sebagaimana yang digambarkan dalam hadits Rasulloh saw. Dengan amanah tanggung jawab dan wilayah tugas yang jelas dalam hadits di atas, keluarga muslim akan memiliki kualitas kepemimpinan yang teruji. Masing-masing anggota keluarga berusaha menjadi tauladan dalam melaksanakan amanah tanggung jawabnya. Keteladanan ini akan berpengaruh secara efektif dalam perubahan dan pewarisan nilai. Keteladanan dalam keluarga akan melahirkan ta’aluf (kesatuan hati), persenyawaan dan kecitaan yang tulus. Dalam atmosfer ta’aluf dan semangat kesatuan, setiap anggota keluarga akan tahu dan memahami karakter dan rambu-rambu genarasi di atasnya.
Dengan kaderisasi amanah tanggung jawab ini akan terjadi proses mu’ayasyah (koeksistensi) yang menyatukan kebijakan orang tua dengan dinamika dan kekuatan pemuda dalam perpaduan hikmah, kekuatan dan kewajaran. Proses ini akan melahirkan kader yang memiliki kompetensi sebagai mana dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an Surat Ali Imron ayat 136-137, yang berbunyi :
Artinya :
Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar. (QS 3:146)
Ayat tersebut merupakan standar kaderisasi yang harus dikembangkan oleh keluarga muslim, yalitu keluarga yang mampu melahir kader dengan kompetensi :
a. Rabbaniyah
b. Tegar dalam menghadapi tribulasi (problematika) kehidupan
c. Tangguh
d. Tidak akan menyerah kepada musuh
Jika masing-masing keluarga melakukan proses revitalisasi kelembagaannya sebagaimana yang dijelaskan di atas, masyarakat akan memiliki stock pemimpin yang siap ditata sebagaimana batu bata dalam bangunan yang kokoh tak tertandingi.
Wallohu’alam.
REVITALISASI DIRI
MEMBANGUN MARTABAT BANGSA
Toto Sunarsono, SPd.*


Jelas sejak awal pembetukan tiap diri manusia, memang Alloh sudah menunjukkan bahwa fitroh kita selalu harus berjuang. Kita ada di dunia ini karena kita adalah sebuah sperma yang menang melalui proses perjuangan dalam kompetisi dari sekitar 1 milyar sperma-sperma yang lain, Itulah kompetisi pertama yang luar biasa. Dari kemenangan itulah kita bisa melakukan proses pembuahan sel telur yang dimiliki ibu kita.
Setelah berhasil melakukan proses pembuahan, terbentuklah zygot, alaqoh terus mudghoh. Sekitar 4 bulan kemudian ditupkannlah ruh dalam mudghoh, dan saat itulah komitmen awal kita bangun bahwa kita akan mentauhidkan Alloh SWT sebagaimana firmanNya (QS 7: 172)yang artinya :
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
"Bukankah Aku Ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), kami
menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan: "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap
Ini (keesaan Tuhan)",
Berdasarkan komitmen awal tersebut, dinyatakan bahwa setiap bayi terlahir dalam keadaan fitrah, dengan berbagai potensi yang dimiliki. Mendengar, melihat, menirukan, mengucapkan kemudian melakukan sendiri, itulah proses belajar pada masa-masa awal.
Berbagai hal dipelajari dimasa-masa awal, kita benar-benar memiliki semangat yang luar biasa, kita adalah pembelajar di waktu balita. Belajar berkomuikasi, belajar makan, belajar berjalan, dll. Subhanalloh, semua bisa diselesaikan hanya dalam sekitar 3-5 tahun. Kita siap memasuki tahap berikutya dalam kehidupan ini.
Pada usia sebelum lima tahun itu kita benar-benar menjadi sang Pembelajar, Luar Biasa ! Apa saja dipelajari, pintu otak seperti mangkok (terbuka sangat lebar).
Ketika memasuki duinia sekolah, pintu otak yang lebar seperti mangkok tadi dicekik oleh sistem pendidikan yang ada dan akhirnya mangkok itu berubah menjadi botol dengan lubang yang jauh lebih kecil. Anak “tidak boleh melakukan” hal-hal yang tidak menjadi target kegiatan belajar mengajar (“tidak akademis”), anak harus duduk manis memperhatikan penjelasan guru. Semua anak mendapat metode dan target belajar yang sama. Pada hal kita ketahui bahwa setiap anak memiliki potensi yang berbeda. Disadari atau tidak secara perlahan tetapi pasti sistem pendidikan dan pembelajaran yang dikembangkan turut andil dalam mengerdilkan semangat dan kemampuan belajar anak. Kegiatan belajar menjadi tidak menarik, menjemukan bahkan bisa menjadi seperti penjara bagi pertumbuhan dan perkembangan potensi anak. Kebiasaan proses belajar itu berlangsung begitu lama dan berjenjang sampai SLTA. Kebiasan yang lama itu akhirnya membentuk pola pikir dan paradigma anak, bahwa belajar adalah kegiatan yang tidak menarik, membosankan, bahkan menakutkan.
Seharusnya proses pembelajaran yang kita kembangkan harus menginspirasi dan memberdayakan tumbuh dan berkembangnya potensi anak yang berbeda-beda. Untuk itu diperlukan pendekatan pembelajaran yang bervariasi. Pendidik (guru, orang tua dan lain-lain) harus kaya dengan berbagai variasi pendekatan belajar. Dari pendidik yang kaya, para murid bisa belajar banyak hal. Dari pendidik yang benar, murid bisa belajar kenaran bukan kebetulan.
Mari kita berubah menjadi lebih baik, keterbatasan sarana dan prasarana bahkan dana harus dijadikan motivasi pendorong utuk berubah menjadi lebih baik. Potensi pada diri kita yang luar biasa harus digali dan dioptimalkan untuk merubah diri menjadi lebih baik. Potensi otak untuk berfikir, berkreasi, berinovasi; potensi badan yang sehat untuk bergerak, potensi waktu untuk berproduktifitas, potensi teman untuk bersinergi atau bekerja sama, dan banyak potensi lainnya yang harus digali dan disinergikan untuk melahirkan kekuatan bahkan kesuksesan. Sekali lagi mari kita berubah menjadi lebih baik!
Untuk berubah menjadi lebih baik tidak harus menunggu dirubah atau mencontoh orang lain yang berubah. Waktu terus berjalan meningglkan kita yang tidak mau berubah. Usia kita terbatas, waktu kita terbatas. Masyarakat dan bangsa ini tidak akan berubah kalau kita tidak mau berubah. Perhatikan cuplikan firman Alloh (QS 13:11) :
Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah
keadaan[768] yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki
keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan
sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Ayat ini memberi inspirasi bahwa perubahan itu harus dimulai dari diri kita sendiri. Dari mana memulainya ? Perubahan diri menjadi lebih baik dimulai dari mengenali diri kita sendiri. Siapa diri kita ini ? Mau kemana kita hidup ini? Untuk apa saya hadir di duia ini ? Mengapa saya hadir di duia ini ? Bagaimana mestiya saya menjalani hidup ini ? Sampai kapan ? Semua pertanyaan itu akan terjawab dengan baik dan benar ketika kita mau belajar. Belajar di Sekolah Kehidupan, Ya, Sekolah Kehidupan. Sebagaimana firman Alloh SWT (QS 96:1-5):
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam*,
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Insya Alloh, dengan belajar di Sekolah Kehidupan kita melakukan revitalisasi diri, pengembangan diri, penguatan dan pengokohan diri. Buku, lingkungan, dan fenomena kehidupan adalah sumber belajar yang kaya. Agar proses belajar kita bisa berhasil dengan optimal maka proses belajar kita harus menuju Alloh SWT, sebagaimana firmanNya (QS 37:99):
Dan Ibrahim berkata:"Sesungguhnya Aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia
akan memberi petunjuk kepadaku*. (*Ibrahim pergi ke suatu negeri untuk
dapat menyembah Allah dan berda'wah).
Insya Alloh, jika proses belajar kita di Sekolah Kehidupan ini menjadi suatu perjalanan menuju Alloh, saya yakin hasilnya akan sangat luar biasa dahsyatnya ! Inspirasi dan pemberdayaan diri akan berlipat ganda pada diri kita, bisa 2-10 kali lipat (QS 8:65-66). Sambil terus belajar kita berkontribusi untuk sesama, untuk lingkungan, untuk ummat dan bangsa kita. Bukankah tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Semakin banyak frekuensi tangan kita di atas kita akan menjadi semakin baik. Subhanalloh.

Budaya tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah ini harus serius kita bangun agar ummat dan bangsa ini terbebas dari sikap dan mental pengemis, sikap dan mental anak jalanan, sikap dan mental miskin.. Sebab mental meminta adalah mental pengemis, mental anak jalanan, mental miskin. Mental pengemis, mental anak jalanan, metal miskin ini adalah penyakit kronis yang harus disembuhkan. Ummat dan bangsa ini akan menjadi bangsa pemalas kalau diperbanyak dengan orang-orang bermetal seperti itu. Mereka harus dididik dan diberdayakan agar mampu merubah kebiasaan tangan di bawah menjadi kebiasaan tangan di atas.
Budaya tangan di atas adalah budaya kreatifitas, budaya inovasi, budaya berkontribusi dan budaya produktifitas. Budaya tangan di atas adalah budaya optimis, budaya opsesif, dan budaya untuk menjadi yang terbaik. Hal yang paling membahagiakan adalah ketika kita bisa memberi kontribusi kebaikan untuk ummat dan bangsa ini. Budaya tangan di atas dibangun dari budaya belajar, budaya untuk menjadikan diri lebih baik. Orang yang lebihlah yang bisa memberi.
Jadi, mulai saat ini, mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil ayo kita berubah menjadi lebih baik. Pribadi-pribadi baik akan terakumulasi menjadi ummat dan bangsa yang baik.Wallohu’alam.

Senin, 15 Desember 2008

KOSULIDASI SUKSES UAS BN

Genderang jihad SUKSES UAS BN 2009 telah dibunyikan. Iklim belajar siswa kelas 6 SDIT NURUL ISLAM terus diciptakan, suhupun dinaikkan. Pertemuan orang tua murid kelas 6 kemarin hari Ahad, 14 Desember 2008 dilaksanakan di rumah Pak Tono ayahanda Muhammad Yusuf Nasruddin Desa Wangkal dalam rangka mensinergikan potensi orang tua murid dengan potensi guru dan siswa. Ya, Toto Sunarsono, SPd. yang biasa dipanggil Ust. Atho'illah selaku Kepala Sekolah ingin membangun segitiga emas untuk mensupport kinerja Tim Sukses UAS BN SDIT NURUL ISLAM 2009.

Dalam pertemuan itu disampaikan hasil try out kelas 6 yang sudah dilaksanakan 3 kali. Dari hasil try out internal 13 dari 25 siswa dinyatakan tidak lulus. Lho kok banyak jumlah siswa yang tidak lulus. Ya, karena terget lulus untuk try out internal nilai rata-rata siswa minimal 7,50. Jika siswa nilai try outnya kurang dari 7,50 dinyatakan tidak lulus.

Selain itu Kepala Sekolah juga mengajak para orang tua murid untuk meningkatkan kualitas taqorubnya kepada Alloh SWT, dengan membiasakan puasa senin dan kamis, qiyamul lail, berdo'a untuk keberhasilan anaknya dan mengawal serta mendampingi belajar anaknya di rumah. Anak-anak harus dibantu dalam memenej waktunya, dengan prioritas untuk belajar.

Selain itu, para orang tua murid juga diajak ikut memikirkan pelaksanaan try out dan tambahan jam belajar yang dilakukan oleh sekolah untuk para siswa kelas 6 ini. Baik dalam hal disiplin kehadirannya maupun mengikutinya serta pembiayaannya. Alhamdulillah, semua orang tua murid kompak dan memberi support penuh terhadap seluruh program Tim Sukses UAS BN 2009. Mudah-mudahan para siswa kelas 6 sukses, Amin ya robal 'alamin.

Rabu, 26 November 2008

IKLIM DAN SUHU UAS BN 2009

Masyarakat biasa menilai kualitas sekolah, yang paling menjadi prioritas adalah tingkat kelulusan siswanya, terutama berapa nilai rata-rata ijasahnya. Untuk mesikapi hal ini Nurul Islam Krembung berusaha untuk tidak tercebak pada statemen yang penting nilai STTnya bagus. Nilai STTB bagus memang penting, dan yang lebih penting lagi dalam proses pendidikan sebenarnya adalah bagaimana memperoleh nilai bagus itu.
Agar proses memperoleh nilai bagus itu berjalan secara alami, maka SDIT NURUL ISLAM KREMBUNG membuat persiapan sukses itu mulai di kelas satu. Mulai kelas satu ini sistem mutu diterapkan dengan target bahwa siswa yang naik kelas dua harus bebas masalah membaca, menulis dan berhitung. Begitu juga siswa yang naik ke kelas tiga ditargetkan harus sudah lancar membaca, menulis, dan berhitung. Sedangkangkan siswa yang naik ke kelas empat ditargetkan paham terhadap yang dibaca, paham terhadap apa yang ditulis dan paham terhadap apa yang dihitung.
Mulai kelas empat inilah program intensifikasi belajar secara sistemik diterapkan dan ketrampilan belajar dilatihkan. Secara bertahap ketrampilan belajar yang diberikan untuk murid kelas empat antara lain "speed reading", "super memory system" dan "maind mapping" . Tim fasilitator yang telah dilatih selama 1000 jam ini, terus mendampingi belajar para murid maupun guru yang lain, agar mereka bisa belajar dengan nyaman.
Kelas lima mulai diajak mereview pelajaran kelas empat, begitu juga kelas enam mereview pelajaran yang pernah didapatkan di kelas 4 dan 5. Kegiatan review dilakukan sealami mugkin, agar para murid "enjoy" menjalaninya.
Agar suasana belajar di sekolah maupun di rumah semakin kondusif khususnya bagi para murid kelas 6, maka mulai pertengan Oktober2008 Ust. Toto Sunarsono, SPd. yang biasa dipanggil Ust. Atho' sudah mulai menciptakan iklim dan meniupkan suhu UAS BN 2009. Para fasilitator dan Tim Sukses UAS BN secara berkala diajak syuro (bukan sekedar musyawarah) dan terus mengevaluasi kinerja yang langsung dipimpin Kepala Sekolah. Kerjasama antar sekolah islam khususnya sesama SDIT terus digalang, supervisi pembelajaran, coaching dan komunikasi dengan orang tua muridpun ditingkatkan. Semua proses ini dilaksanakan untuk menghadirkjan iklim dan suhu UAS BN 2009 agar para murid kelas 6 melakukan persiapan sejak dini. Semoga !

Persiapan Bilingual Nurul Islam Krembung

Sebagai sekolah yang mencanangkan berbasis mutu dan berwawasan global, SDIT NURUL ISLAM KREMBUNG terus melakukan pengembangan. Kali pengembangan yang sedang digodog adalah penerapan Bilingual Nurul Islam Krembung. Dengan program ini diharapkan Bahasa Inggris akan menjadi bahasa kedua bagi warga sekolah. Bahasa Inggris akan dijadikan bahasa percakapan sehari-hari ke dua selama di sekolah.
Untuk persiapan ini Ust. Toto Sunarsono, SPd selaku direktur SIT NURUL ISLAM yang masih merangkap jabatan selaku Kepala SDIT NURUL ISLAM telah mempersiapkan tim sukses penerapan Bilingual Nurul Islam. Penerapan Bilingual Nurul Islam yang direncanakan akan dimulai tahun ajaran 2009-2010 ini telah disiapkaan sejak empat tahun yang lalu, yaitu dengan pembinaan para ustadzahnya terlebih dahulu. Setidaknya sekali dalam sepekan para Ustadzah melakukan kegiatan belajar percakapan bahasa inggris yang dibina langsung oleh Ustadzah Ririn Setyaningrom dan Ust. Haqqi selaku pengampu pelajaran Bahasa Inggris di Nurul Islam.
Segala sesuatunya telah didisain sedemikian rupa mulai dari software maupun hardware bahkan brainwarenya. Sebagai sekolah yang berwawasan global, warga sekolah harus paham bahasa global. Salah satu bahasa global adalah bahasa inggris. Dan Insya Alloh nanti akan menyusul juga bahasa arab (untuk bahasa Arab masih mencari guru).
Penerapan Bilingual Nurul Islam ini sekaligus menjadi persiapan sejak dini dan alami agar para lulusan SDIT NURUL ISLAM siap memasuki sekolah SMP yang bertaraf internasional, dimana bahasa inggris menjadi salah satu bekalnya. Dengan bekal ketrampilan belajar, dasar-dasar keilmuan dan bahasa akan membuat para murid bisa bersikap antisipatif terhadap perubahan. Ketrampilan komputer, ketrampilan belajar, dan ketrampilan berbahasa adalah bekal utama menyongsong perubahan. Semoga !

YANG PERTAMA ON AIR DI CITRA FM

Pada hari Ahad, 23 Nopember 2008 pukul 08.00 - 10.00 wib Play Group/Kelompok Bermain dan TKIT NURUL ISLAM Krembung menjadi lembaga pendidikan prasekolah yang pertama on air di Radio Citra FM 92, 95 MHz dalam acara Citra Indria yang dipandu oleh Bung Andra sebagai penyiarnya. Penjelasan Bung Andra kepada Ust. Toto Sunarsono, SPd. selaku Direktur SIT Nurul Islam, bahwa kesempatan ini sebetulnya sudah pernah ditawarkan ke lembaga pendidikan prasekolah yang lain, cuman mereka belum siap. Maka akhirnya kami tawarkan ke Nurul Islam dan alhamdulillah ternyata langsug disambut dengan antusias. Kenyataan ini semakin membuktikan bahwa SIT NURUL ISLAM dalam usaha keras dan cerdasnya untuk mewujudkan visi sekolah yaitu Terdepan dalam mutu dan pelayanan.
Para Ustadzah PG-TKIT Nurul Islam yang dikomandani oleh Ustadzah Rusi Lahir Rahayu selaku Kepala Sekolah / Kepala Taman, dengan dibantu para orang tua murid kompak untuk menemani anak-anak para murid PG-TKIT NURUL ISLAM untuk on air pada acara CITRA INDRIA pada Radio CITRA FM. Unjuk kebolehan yang ditampilkan para murid mulai dari hafalan do'a harian, bacaan sholat, deklamasi, hafalan hadits dan ayat-ayat pilihan, bernyanyi bahkan kegiatan pengenalan bahasa inggris.
Pada kegiatan on air itu juga diselingi dengan penjelasan tentang Konsep Pendidikan Anak dengan Cinta dan Kasih Sayang oleh Ust. Toto Sunarsono, SPd. selaku Direktur SIT "NURUL ISLAM" . Diawali dengan mengutip Surat An-Nisa' ayat 9, Ust. Toto Sunarsono, SPd yang sehari-harinya disapa dengan Ust. Atho' ini menjelaskan bahwa kita jangan sampai meninggalkan anak dalam kondisi lemah. Apakah itu lemah aqidah, lemah ilmu, lemah ekonomi dan lemah pendidikannya.
Pendidikan pra sekolah memiliki peran yang sangat strategis dalam meyiapkan pondasi generasi dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya. Maka sistem pendidikan yang dikembangkan oleh lembaga prasekolah harus benar-benar sesuai dengan potensi fitrah anak agar anak bisa tumbuh dan berkembang optimal. Pendekatan Cinta dan Kasih Sayang dalam proses pendidikan dan pembelajaran di Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak harus dikembangkan secara proporsional.

NURUL ISLAM SMS CENTER

SIT (Sekolah Islam Terpadu) Nurul Islam Krembung, Sidoarjo terus berbenah dan melakukan pengokohan untuk terus melaju mewujudkan Visi : Terdepan dalam mutu dan pelayanan. Fasilitas komputerpun dilengkapi baik yang ada di Laboratorium Komputer maupun fasilitas komputer yang ada pada setiap kelas sebagai sarana belajar. Fasilitas komputer ini difokuskan di SDIT "NURUL ISLAM" KREMBUNG, sehingga para siswa Play Group/Kelompok Bermain dan TKIT "NURUL ISLAM" Krembung sewaktu kegiatan pengenalan komputer di kasih waktu khusus, yaitu hari Sabtu setiap pekannya.
Untuk mendekatkan komuikasi antara sekolah dan keluarga para murid, kini SIT NURUL ISLAM telah melengkapi fasilitas SMS CENTER. Dengan SMS Center ini diharapkan bisa mengatasi kendala komukasi, sekaligus untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada seluruh warga sekolah.

CITRA FM SEBAGAI SUMBER BELAJAR


Subhanalloh, setidaknya dua kali dalam sebulan anak-anak PG-TKIT "NURUL ISLAM" KREMBUNG on air di CITRA FM 92,9 MHz pada acara Citra Indria yang diselenggarakan setiap hari Minggu pukul 08.00 - 10.00 wib.
Bung Andra sebagai penyiar utama Citra Indria dengan antusias membimbing dan mendampingi para siswa-siswi yang sedang siaran.

Alhamdulillah, CITRA FM ini akhirnya menjadi salah satu sumber belajar bagi para siswa PG-TKIT "NURUL ISLAM" KREMBUNG. Dengan adanya kegiatan siaran rutin ini semakin memacu para ustadzahnya untuk terus berinovasi dan berkreasi melakukan pembelajaran secara terpadu. Para siswa- siswipun semakin meningkat semangat belajarnya dan rasa ingin tahunya. Belajar sambil mengalami/ melakukan akan semakin cepat pemahamannya. Tampak dalam foto di atas, Bung Andra dengan "full power" sedang berperan sebagai fasilitator belajar yang menarik dan menyenangkan. Sukses Bung Adra ! Sukses para siswa PG - TKIT NURUL ISLAM KREMBUNG. Jadilah generasi Robbani.

Jumat, 10 Oktober 2008

KAMUS METODE PEMBELAJARAN 1


1. ALUR TINDAKAN (action maze)
Alur tindakan adalah uraian kejadian tertulis untuk dianalisis, yang kemudian diikuti dengan daftar alternatif tindakan. Setiap pilihan tindakan mengarahkan peserta ke halaman baru yang menunjukan hasi tindakannya dan daftar pilihan tindakan lanjutan yang harus dipilih, dan seterusnya. Hasil yang diperoleh peserta di setiap langkah mungkin menunjukkan lebih banyak informasi dan reaksi dari tindakan yang diambil. Tindakan yang dipilih mungkin akan berujung pada jalan buntu, yang mengembalikan peserta ke situasi awal untuk menetapkan pilihan lain.
Penggunaan: Untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Sarana: Bahan pembelajaran tertulis, pulpen, pinsil, dan sebagainya.
Kelebihan: Mengembangkan kesadaran adanya alternatif dan konsekuensi dari keputusan yang diambil. Tempo pembelajaran sifatnya perorangan.
Kelemahan: Sangat mahal untuk dikembangkan, sukar dimutakhirkan, memerlukan informasi yang tidak akan berubah, dan tidak ada kesempatan berdiskusi atau berinteraksi dengan orang lain.
Metode terkait: Studi kasus, pembelajaran terprogram, pembeljaran berbantuan komputer, dan teknik delphi.

2. CURAH GAGASAN (brainstorming)
Curah gagasan adalah situasi pemecahan masalah di mana kepada peserta disajikan suatu masalah dan diminta untuk menyampaikan setiap gagasan yang mereka pikirkan, tidak jadi soal betapapun aneh atau gilanya gagasan itu. Semua gagasan dihimpun dan dicatat, tanpa evaluasi, sebelum didiskusikan. Pengumpulan gagasan biasanya berlangsung selama 5-15 menit.
Penggunaan: Mengembangkan solusi baru atau kreatif atas suatu masalah, mengembangkan kreativiatas, dan merangang partisipasi anggota kelompok.
Sarana: Papan tulis atu flip chart untuk menulis gagasan, kapur tulis atau spidol, selotip untuk memajang halaman flipchart.
Manfaat: Mendorong munculnya saran yang tidak biasa, membongkar hambatan berpikir untuk menemukan pendekatan baru, memicu munculnya gagasan dari gagasan, mempertahankan minat karena sesi pembelajaran berlangsung cepat dan mendorong partisipasi semua peserta.
Pertimbangan: Memerlukan keterampilan fasilitator agar sesi tetap bergerak dan gagasan terecurah, serta berusaha mencegah munculnya upaya menilai gagasan yang disampaikan. Produktivitas kelompok bergantung pada kemampuan peserta dan pemahaman mereka atas proses itu. Mengharuskan terciptanya lingkungan yang tidak mencemaskan.
Metode terkait: Pemikiran kreatif dan pemecahan masalah.

3. KELOMPOK SIBUK (buzz groups)
Sekelompok besar peserta dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang masing-masing beranggotakan empat sampai enam orang yang mendiskusikan suatu topik atau melaksanakan suatu tugas dalam waktu kurang dari 10 menit. Awalnya metode ini desebut teknik “enam-enam” yang artinya enam orang selama enam menit. Meskipun tidak ada produk akhir harus dilakukan kesempatan menyampaikan balikan.
Penggunaan: Merangsang pemikiran untuk membuka atau memulai diskusi atau untuk mendapatkan reaksi terhadap pembicara, film, dan sebagainnya.
Sarana: Ruangan yang cukup bagi kelompok untuk berbicara tanpa gangguan.
Manfaat: Merangsang diskusi dan menimbulkan minat peserta, mendorong peserta yang segan atau malu berbicara dalam kelompok besar, serta berfokus pada diskusi lanjutan atas hal-hal yang diminati peserta..
Pertimbangan: Menghendaki adanya fasilitator yang dapat mengenalkan kegiatan dan menghentikan diskusi pada waktunya. Adakalanya satu dua orang mendominasi pembicaraan dalam kelompok.
Metode terkait: Diskusi kelompok, kelompok kerja, dan lokakarya.

4. STUDI KASUS (case study)
Studi kasus adalah peristiwa atau kejadian yang ditulis atau disampaikan secara lisan berkenaan dengan suatu situasi realistrik. Dalam studi kasus dicakupkan rincian secukupnya agar peserta dapat menganalisa masalah dan mengajukan solusi yang mungkin. Dalam banyak kasus, tidak ada satu jawaban yang benar. Studi kasus seyogianya sedapat mungkin mewakili kejadian yang sesungguhnya, baik dalam hal sifat isi dan cara menyajikan serta menyelesaikannya. Meskipun pekerjaan atas kasus itu dapat dilakukan secara perseorangan atau dalam kelompok, metode ini harus diakhiri dengan diskusi hasil yang diperoleh.
Penggunaan: Mengembankan pemikiran kritis, keterampilan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, memberikan pemgalaman realistik dan praktis, mengevaluasi pembeljaran dan atau menguji pengetahuan atau kemampuan analitis, serta belajar memilah fakta dari kesimpulan.
Sarana: Kasus (tertulis, film, video, atu bentuk sajian lain), pinsil, kertas, apapun yang diperlukan untuk menyelesaikan kasus, papan tulis atau flipchart.
Manfaat: Melibatkan peserta secara aktif, mempertahankan minat tetap tinggi karena kegiatan peserta dan relevansinya dengan situasi sesungguhnya, dan dapat dikombinasikan dengan metode lain (seperti ceramah atau membaca)
Pertimbangan: Memerlukan waktu agak lama untuk bekerja dan berdiskusi. Kasus yang disajikan mungkin sudah ketinggalan zaman dan perlu direvisi secara berkala. Kasus yang baik sulit ditulis dan perlu memuat fakta yang cukup agar lengkap dan tidak boleh dibuat-buat. Informasi yang disajikan harus ditata sedemikian rupa agar solusinya tidak bagitu tampak. Efektivitas kasus sering terganggu oleh informasi yang tidak lengkap atu tidak benar, membingungkan, dan nama-nama orang yang tersebut terdengar lucu. Hal-hal itu menyebabkan peserta frustrasi dan mengarahkan energi mereka untuk mengkritik kasus itu ketimbang memecahkan masalahnya. Agar efektif mendiskusikan suatu kasus, fasilitator harus benar-benar memahami kasus itu dan menuangkan jawaban untuk setiap pertanyaan yang mungkin timbul. Fasilitator harus mampu mengaitkan situasi studi kasus dengan ”dunia nyata,” agar menambah kredibilitas kasus itu.
Metode terkait: Alur tindakan, latihan, proses insiden, latihan kotak surat, dan permainan peran. (insya Alloh, bersambung)

KONSEP PENDIDIKAN DI SIT "NURUL ISLAM"

Pendidikan berkualitas tidak ditentukan oleh sarana gedungnya, melainkan pada system manajemen, kualitas guru, metodologi pendidikan dan pembelajaran yang benar dan resource yang memadai sebagai gerbang ilmu pengetahuan. Konsep pendidikan di SIT Nurul Islam berdasarkan Al Qur’an dan Hadits yang menerangkan bahwa tujuan manusia diciptakan adalah untuk beribadah dan menjadi khalifah di muka bumi. Karena itu system pendidikan di SIT Nurul Islam memprioritaskan tiga pokok materi dalam konsep pendidikannya, yaitu:

Akhlaqul Karimah :
mendidik anak agar memiliki karakter berbasis muwashofat dengan metode utamanya keteladanan yang berdasar pada Al-Qur’an dan Hadits

Falsafah Ilmu Pengetahuan :
menjadikan anak memiliki logika berpikir yang baik, mencermati alam lingkungannya sebagai media belajarnya dengan metoda "action learning" dan diskusi

Kepemimpinan/ Leadership :
menjadikan anak memiliki semangat kepemimpinan yang baik dengan metoda "out bound and dynamic group".

PembelajaranPembelajaran di SIT Nurul Islam menggunakan perpaduan model tema "spider web" dalam suatu proyek dan per bab mata pelajaran. Dengan model ini, siswa akan memiliki kemampuan mengaitkan pelajaran dengan realitas kehidupan , juga dapat mengaitkan hubungan antar pelajaran yang mereka terima.
Di Nurul Islam tidak hanya siswa yang belajar, guru pun belajar belajar murid, bahkan orang tua juga belajar bersama guru dan murid. Anak-anak tidak hanya belajar di kelas, mereka belajar dari mana saja dan dari siapa saja. Mereka tidak hanya belajar dari buku, tetapi juga belajar dari alam sekelilingnya. Mereka belajar bukan sekedar untuk mengejar nilai raport, lebih dari itu mereka belajar untuk bisa mengembangkan dan memanfaatkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari.

Komponen Utama
Mengacu dari konsep pendidikan Sekolah tersebut, ada beberapa komponen utama dalam pembelajaran siswa di sekolah, yaitu:
1. Stadarisasi Sistem
a. Partisipasi Orang tua murid dalam pembelajaran
Mengembangkan system partisipasi orang tua murid dalam Paguyuban
Kelas,yang diprakarsai oleh guru kelas dalam mengawali tahun pelajaran
dengan membuat program pengayaan pengalaman belajar bersama, sampai
dengan jadwal dan pembiayaannya. Orang tua murid diberi kesempatan
untuk aktualisasi diri dalam pengayaan pembelajaran murid.
b. Jaminan mutu
Semua proses yang dikembangkan di lingkungan SIT “Nurul Islam”
harus dijamin mutunya dalam mencapai visi dan misi serta Quality
Assurance kelas/ sekolah.
2. Guru berkualitas
Tenaga pengajar Nurul Islam, khususnya SDIT Nurul Islam merupakan
lulusan PTN-PTS yang diharapkan memiliki wawasan pendidikan dan wawasan
lingkungan. Beberapa kriteria mendasar seperti memiliki akhlaq yang baik,
cinta anak-anak, kreatif dan inovatif, mempunyai kompetensi dalam bahasa
dan dapat menjadi fasilitator yang baik. Secara berkala, tenaga pengajar
harus mendapatkan pelatihan/ pembinaan komitmen (liqo’ tarbawi) dan
kompetensi sesuai dengan bidangnya.
3. Metodologi yang tepat
Dengan mengacu kepada pencapaian logika berpikir yang baik, metoda
yang diterapkan adalah "action and active learning". Hal ini dikembangkan
melalui ceramah dan diskusi, pemecahan masalah, curah gagasan yang
terstruktur, adanya studi kasus dan presentasi, dll. dengan menjadikan ICT
sebagai sarana belajar.
4. Buku-buku bermutu dan ICT sebagai Resources
Bahan sumber untuk mendukung metodologi "action and active learning" di
atas, perlu disiapkan dengan pengadaan perpustakaan yang baik dan buku-
buku rujukan dari berbagai sumber yang berkualitas
5. Belajar Sadar Belajar
Dalam proses pembelajaran, guru harus menekankan pada pemahaman
konsep materi yang sedang dipelajari dan mengembangkan ketrampilan
belajar (learn how to learn) pada siswa. Guru harus mengembangkan dasar –
dasar tradisi ilmiah pada anak, seperti mengukur, mengamati, menganalisa,
presentasi, evaluasi, dll. Sarana-sarana pendukung untuk menumbuh-
kembangkan siswa sebagai pembelajar seumur hidup harus mendapat
perhatian serius dari guru.
6. Kecakapan Hidup
Kecakapan untuk menghadapi masalah dalam kehidupan secara wajar tanpa
merasa tertekan, kemudian secara kreatif menemukan solusi serta mampu
mengatasinya. Dengan rahmat Alloh, dengan memiliki kecakapan hidup ini
murid dan lulusan Nurul Islam akan “survive”.

Senin, 22 September 2008

Profil SIT "NURUL ISLAM" KREMBUNG

a. Tugas Pokok dan Fungsi
1) Meningkatkan pengelolaan dan pengembangan minat dan ketrampilan belajar siswa di era kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi
2) Memberdayakan guru dalam pelaksanaan Kurikulum Nasional
3) Membentuk kepribadian siswa dengan berpijak pada iman dan taqwa
4) Menyediakan sarana dan prasarana belajar yang memadai
5) Mengoptimalkan proses pembelajaran untuk mengembangkan ketrampilan belajar siswa
6) Membangun tradisi dan budaya disiplin mutu warga sekolah
b. Visi
Terdepan dalam Mutu dan Pelayanan


c. Misi
1) Membangun pendidikan yang religius untuk membentuk akhlaq mulia
2) Menjadi pusat inovasi dan inspirasi pengembangan mutu pendidikan
3) Menjadi penggerak Good Governance dalam pengelolaan pendidikan
4) Menjadi pusat pengembangan partisipasi aktif masyarakat dalam pendidikan
5) Menjadi lembaga da’wah berbasis pendidikan sekolah
6) Menjadi sekolah percontohan yang mudah dicontoh
7) Menjadi pabrikasi lahirnya para juara

d. Tujuan
Seluruh sistem dan proses pendidikan yang dikembangkan dan dilaksanakan di SDIT ”NURUL ISLAM” KREMBUNG didisain sedemikian rupa sehingga dengan sistem dan proses tersebut bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki profil:
1) Aqidah yang bersih
Meyakini bahwa Alloh SWT adalah sumber kehidupan, sebagai pencipta, pemilik, pemelihara, dan penguasa alam semesta dan menjauhkan diri dari segala pikiran, sikap dan perilaku syirik serta bertentangan dengan ajaran agamanya.
2) Ibadah yang benar
Terbiasa dan gemar melaksanakan ibadah seperti sholat, puasa, membaca al-Qur’an, dzikir, dan berdo’a sesuai dengan petunjuk al-Qur’an dan As-Sunnah Rosululoh saw.
3) Pribadi yang matang
Menampilkan perilaku yang santun, tertib, disiplin, peduli terhadap sesama dan lingkungan, sabar, ulet, dan pemberani dalam menghadapi permasalahan hidup sehari-hari.
4) Mandiri
Mandiri dalam memenuhi keperluan hidupnya dan memiliki bekal yang cukup dalam pengetahuan, kecakapan, dan ketrampilan dalam usaha memenuhi kebutuhan nafkahnya.
5) Cerdas dan Berpengetahuan
Memiliki kemampuan berfikir yang kritis, logis, sistematis dan kreatif yang menjadikan dirinya berpengetahuan luas dan menguasai bahan ajar dengan sebaik-baiknya serta cerdik dan cermat dalam mengatasi segala problema yang dihadapai.
6) Sehat dan Adapdif
Memiliki badan dan jiwa yang sehat dan bugar, stamina dan daya tahan tubuh yang adaptif, serta ketrampilan bela diri untuk menjaga diri dari kejahatan pihak lain.
7) Bersungguh-sungguh dan disiplin
Memiliki kesungguhan dan motivasi yang tinggi dalam pengembangaan dan perbaikan diri dan lingkungannya, yang ditunjukkan dengan etos dan kedisiplinan kerja yang baik.

8) Tertib dan cermat
Tertib dalam menata segala pekerjaan, tugas dan kewajiban, berani dalam mengambil resiko namum tetap cermat dan penuh perhitungan dalam melangkah.
9) Efisien
Selalu memanfaatkan waktu dengan pekerjaan yang bermanfaat dan mampu mengatur jadwal kegiatan sesuai dengan skala prioritas yang benar.
10) Bermanfaat bagi orang lain
Peduli kepada sesama dan memiliki kepekaan sosial untuk membantu orang lain yang memerlukan pertolongan

Profil SIT "NURUL ISLAM" KREMBUNG

SIT ”NURUL ISLAM” KREMBUNG-SIDOARJO didirikan untuk memberikan sistem pendidikan alternatif kepada masyarakat khususnya ummat Islam di Krembung dan sekitarnya untuk mengembalikan proses pendidikan pada substansinya, yaitu sistem pendidikan islam yang berbasis mutu dan berwawasan global sebagaimana misi islam.



a. Tugas Pokok dan Fungsi
1) Meningkatkan mutu pengelolaan , pengembangan minat dan ketrampilan belajar siswa di
era kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi
2) Memberdayakan guru dalam pelaksanaan Kurikulum Nasional
3) Membentuk kepribadian siswa dengan berpijak pada iman dan taqwa
4) Menyediakan sarana dan prasarana belajar yang memadai
5) Mengoptimalkan proses pembelajaran untuk mengembangkan ketrampilan belajar siswa
6) Membangun tradisi dan budaya disiplin pada mutu dan pelayanan warga sekolah



b. Visi
Terdepan dalam Mutu dan Pelayanan


c. Misi
1) Membangun pendidikan yang religius untuk membentuk akhlaq mulia
2) Menjadi pusat inovasi dan inspirasi pengembangan mutu pendidikan
3) Menjadi penggerak Good Governance dalam pengelolaan pendidikan
4) Menjadi pusat pengembangan partisipasi aktif masyarakat dalam pendidikan
5) Menjadi lembaga da’wah berbasis pendidikan sekolah
6) Menjadi sekolah percontohan yang mudah dicontoh
7) Menjadi pabrikasi lahirnya para juara

d. Tujuan
Seluruh sistem dan proses pendidikan yang dikembangkan dan dilaksanakan di SIT ”NURUL ISLAM” KREMBUNG didisain sedemikian rupa sehingga dengan sistem dan proses tersebut bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki profil:
1) Aqidah yang bersih
Meyakini bahwa Alloh SWT adalah sumber kehidupan, sebagai pencipta, pemilik, pemelihara,
dan penguasa alam semesta dan menjauhkan diri dari segala pikiran, sikap dan perilaku syirik
serta bertentangan dengan ajaran agamanya.
2) Ibadah yang benar
Terbiasa dan gemar melaksanakan ibadah seperti sholat, puasa, membaca al-Qur’an,
dzikir, dan berdo’a sesuai dengan petunjuk al-Qur’an dan As-Sunnah Rosululoh saw.
3) Pribadi yang matang
Menampilkan perilaku yang santun, tertib, disiplin, peduli terhadap sesama dan
lingkungan, sabar, ulet, dan pemberani dalam menghadapi permasalahan hidup sehari-
hari.
4) Mandiri
Mandiri dalam memenuhi keperluan hidupnya dan memiliki bekal yang cukup dalam
pengetahuan, kecakapan, dan ketrampilan dalam usaha memenuhi kebutuhan nafkahnya.
5) Cerdas dan Berpengetahuan
Memiliki kemampuan berfikir yang kritis, logis, sistematis dan kreatif yang menjadikan
dirinya berpengetahuan luas dan menguasai bahan ajar dengan sebaik-baiknya serta
cerdik dan cermat dalam mengatasi segala problema yang dihadapai.
6) Sehat dan Adapdif
Memiliki badan dan jiwa yang sehat dan bugar, stamina dan daya tahan tubuh yang
adaptif, serta ketrampilan bela diri untuk menjaga diri dari kejahatan pihak lain.
7) Bersungguh-sungguh dan disiplin
Memiliki kesungguhan dan motivasi yang tinggi dalam pengembangaan dan perbaikan diri
dan lingkungannya, yang ditunjukkan dengan etos dan kedisiplinan kerja yang baik.
8) Tertib dan cermat
Tertib dalam menata segala pekerjaan, tugas dan kewajiban, berani dalam mengambil
resiko namum tetap cermat dan penuh perhitungan dalam melangkah.
9) Efisien
Selalu memanfaatkan waktu dengan pekerjaan yang bermanfaat dan mampu mengatur
jadwal kegiatan sesuai dengan skala prioritas yang benar.
10) Bermanfaat bagi orang lain
Peduli kepada sesama dan memiliki kepekaan sosial untuk membantu orang lain yang
memerlukan pertolongan

Sejarah Berdirinya SIT "NURUL ISLAM" KREMBUNG

Yayasan Nurul Islam berdiri pada tanggal 16 Maret 1998 dengan Akta Notaris No. 41 pada Notaris Abdurrahim, SH Surabaya atas ide Ust. Drs. Toto S. Atho’illah dan Ust. Syarif Muhtarom dengan dukungan Ust. Soenarko Tjahyono, SE. Pada awalnya yayasan Nurul Islam banyak bergerak dalam bidang social dan da’wah.

Pada rapat yayasan tanggal 20 Januari 2000 di sepakati mendirikan pendidikan prasekolah dengan Ust. Mas'ud, SAg (Kedungrawan) sebagai Ketua Tim Pendiri dan Ust. Drs. Syamsul Thohari / Ust. Mujib (Kandangan) sebagai sekretaris serta Ust. Muh. Safuan, SPd. (Jenggot), Ust. Drs. Ahmad Zainuri (Kesambi), Ust. Abdulloh Muslich (Kandangan), Ust. Drs. Toto Sunarsono (Lemujut), Ust. Drs. Misbaqusshobir (Cangkring) sebagai anggota. Dengan modal awal Rp 75.000,00 pada tanggal 17 juli 2000 Tarbiyatul Athfal “NURUL ISLAM” Krembung berdiri dengan menggunakan rumah tua yang ada di Jl. Raya Kandangan Barat No. 22 Krembung-Sidoarjo, milik Haji Djamadi Mojosari-Mojokerto yang dipinjamkan ke Yayasan Nurul Islam. Pada 15 Juli 2002 berdiri lembega pendidikan berikutnya, yaitu Kelompok Bermain dan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nurul Islam masih ditempat yang sama.

Alhamdulillah, pada tanggal 29 September 2003Yayasan Nurul Islam membeli tanah seluas 991 meter persegi di Desa Krembung. Dengan modal dipinjami Pak Songgan orang tua murid kelas I sebesar Rp 20.000.000,00 pada tanggal 6 Juni 2004 pembangunan gedung tahap I dimulai dengan target 3 lokal kelas, tercapai. Pada tanggal 14 Maret 2005 dapat tambahan pinjaman modal dari Pak Tono Joko S, Pak Toni Adi S., dan LPSEPU dengan nilai total pinjaman Rp 25.000.000,00 untuk membangun gedung tahap 2 dengan target 4 lokal kelas, tercapai.
Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo No. 642.2/967/404.3.14/2005 dengan NSS: 102050206034 tertanggal 16 Maret 2005 diberikan kepada SDIT “NURUL ISLAM” Krembung sebagai tanda resmi beroperasi. Pada tanggal 13 Juni 2005 bisa membeli tanah lagi seluas 1.464 m2 dilanjutkan dengan pembangunan gedung tahap III pada bulan 16 Juli 2006 dengan target 4 lokal kelas, tercapai 1 lokal kelas. Berikutya pada 8 Agustus 2006 Yayasan membeli 5 kavling tanah @ 200 m2 terus dilanjutkan dengan pembangunan gedung tahap IV dengan target 4 lokal kelas, tercapai 2 lokal kelas. Tanggal 7 Juli 2008 melanjutkan pembangunan gedung tahap III dengan target 3 lokal kelas, sekarang sedang proses.
Pada Bulan Juli 2006 atas saran dan masukan Bapak Drs. Suwadi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Krembung maka berdirilah lembaga prasekolah baru, yaitu Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Nurul Islam berdiri bersamaan dengan berdirinya Pesantren Wira Usaha (Perwira) Nurul Islam.

Sabtu, 20 September 2008

SEJARAH SIT "NURUL ISLAM" KREMBUNG-SIDOARJO

Sekolah Islam Terpadu (SIT) "Nurul Islam" Krembung adalah lembaga da'wah berbasis pendidikan sekolah yang dirintis oleh Ust. Syarif Muhtarom dan Ust. Drs. Toto Sunarsono (yag biasa dipanggil Ust. Atho'illah) pada tanggal 16 Maret 1998, sebagaimana yang tertuang dalam Anggaran Dasar pendirian Yayasan Nurul Islam. Ide peritisan SIT "Nurul Islam" ini muncul dilatar belakangi adanya pengamatan bahwa "arus demoralisasi" seakan tampak terstuktur dan sistematis sehingga membuat lembaga pendidikan yang telah ada seakan tidak mampu menyentuh substansi pendidikan. Pendidikan yang telah ada terlalu mengedepankan aspek kognitif / intelektual sehingga pendidikan moral apalagi akhlaq kurang mendapat perhatian yang proporsional.
Dengan modal konsep sistem pendidikan terpadu, yaitu memadukan nilai-nilai islam dalam seluruh mata pelajaran dan seluruh aktifitas pendidikan di sekolah dan rumah sebagaimana yang menjadi khitah/ garis perjuangan pendidikan di SIT "Nurul Islam" Krembung, diharapkan bisa menjadi sistem pendidikan alternatif bagi ummat Islam di Krembung dan sekitarnya.
SIT "Nurul Islam" dikelola dengan sistem manajemen mutu terpadu yang memandang bahwa ummat Islam adalah aset terbesar bangsa yang harus diberdayakan agar memiliki peran strategis dalam membangun dan menentukan arah perjalanan ummat dan bangsa Idonesia. Dengan sistem manajemen ini SIT "Nurul Islam" bertekad untuk menjadikan mutu sebagai tradisi dan budaya seluruh sistem pembelajaran dan pendidikan maupun warga sekolah, sekaligus menjadikan sekolah sebagai miniatur masyarakat.
Uang Rp 75.000,00 adalah dana awal untuk pengembangan SIT "NURUL ISLAM" Krembung yang dimulai pada 20 Januari 2000. Ust. H. Mas'ud, S.Ag (Kedung Rawan) sebagai Ketua Tim Pendiri dengan dibantu Ust. Drs. Syamsul Thohari biasa dipanggil Ust Mujib (Kandangan) sebagai Sekretaris dengan anggota Ust. Abdulloh Muslich (Kandangan), Ust. Drs. Acmad Zainuri (Kesambi), Ust. Drs. Misbaqusshobir (Cangkring), Ust. Muh. Safuan, S.Pd (Jenggot), Ust. Drs. Toto Sunarsono (Lemujut), Ust. Syarif Muhtarom (Waru), dll. Dari rapat ke rapat tim pendiri dan silaturrahim ke tokoh masyarakat, alhamdulillah Tim Pendiri dipertemukan Alloh dengan Haji Jumadi(Kauman-Mojosari) yang berkenan meminjamkan rumahnya yang ada di Kandangan sebagai basis awal operasional lembaga da'wah SIT "Nurul Islam" Krembung.
Alhamdulillah, setelah Tim Pendiri mendapat bantuan Alloh menyelesaikan persoalan dan keterbatasan, pada tanggal 17 Juli 2000 beroperasilah pendidikaan Tarbiyatul Athfal (setingkat TK) Nurul Islam Krembung yang lebih dikenal sebagai TKIT NURUL ISLAM KREMBUNG.
Pada tahun 2002 atas dorongan orang tua murid dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Krembung, Drs. Jahdi Hariadi maka berdiri lembaga pendidikan Play Group/Kelompok Bermain dan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) "Nurul Islam Krembung.
Per tahun 2004, alhamdulillah SIT "Nurul Islam" Krembung mendapat berkah dari ALloh SWT sehingga bisa membeli sebidang tanah pekarangan 1000 meter persegi dan bisa membangun gedung 3 lokal kelas dan kantor atas kerjasama orang tua murid khususnya Bapak Songgan yang telah berkenan meminjamkan dananya sebesar Rp 20.000.000,00.
Alhamdulillah, sekarang SIT "Nurul Islam" Krembung telah diamanahi Alloh SWT lokasi tanah seluas kurang lebih 3500 meter persegi dengan jumlah lokal kelas sebanyak 10 lokal kelas dan 3 lokal sawung. Jumlah murid mulai dari play group/kelompok bermain, TA -TKIT, dan SDIT telah hampir mencapai 400 siswa dengan 35 orang guru dan karyawan.
SIT NURUL ISLAM KREMBUNG terkesan sebagai sekolah yang "agak berbeda" dengan sekolah reguler pada umumnya, karena memang Sekolah Islam Terpadu (SIT) NURUL ISLAM didisain dengan memadukan sistem sekolah Al-Qur'an, sekolah alam dan sekolah reguler. Begitupun dalam konsep pendidikan dan pembelajarannya, SIT NURUL ISLAM menjadikan Al-Qur'an dalam alam atau masyarakat sekitar sebagai kurikulum sekaligus sebagai sumber belajar yang kaya. Wallohu'alam bishowab.

Pawai Ceria Sambut Ramadlon 1429H di "NURUL ISLAM"

Ramadlon adalah bulan berkah bagi ummat Islam. Gegap gempita dan riang gembira kita menyambut kedatangannya. Sekolah Islam Terpadu (SIT) Nurul Islam Krembung-Sidoarjo melaksanakan program Pawai Ceria Sambut Ramadlon untuk menyambut kehadiran Ramadlon 1429H tahun ini. Semua siswa dan siswi Kelompok Bermain Nurul Islam, Tarbiyatul Athfal (TA) Nurul Islam, Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Nurul Islam dan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nurul Islam secara rapi berjalan menyusuri Desa Krembung yang menjadi rute pawai. Seluruh Asatidz (guru dan karyawan) bahkan orang tua murid juga turut mengawal jalannya pawai. Berbagai poster yang berisi pesan-pesan moral untuk memanen, menikmati dan mensyukuri kehadiran Ramadlon pun telah disiapkan dan dibawa dengan rapi oleh para siswa peserta Pawai Ceria Sambut Ramadlon.
Program Pawai Ceria Sambut Ramadlon adalah program rutin SIT Nurul Islam sejak awal berdirinya (tahun 2000) yang merupakan satu-satunya program yang ada di Wilayah Kecamatan Krembung.
Tujuan program ini secara internal untuk menanamkan kebanggaan kepada para siswa akan kehadiran bulan Ramadlon sekaligus sebagai persiapan mental dalam melaksanakan program-program pendidikan ibadah selama bulan Ramadlon. Secara eksternal, SIT Nurul Islam mengajak masyarakat Krembung dan sekitarnya untuk bersemangat menyambut kehadiran bulan Ramadlon yang penuh berkah itu, dan mengisinya dengan kegiatan ibadah yang telah disyariatkan oleh Alloh dan RasulNya.